Ketika orang lain sudah dan hampir selesai menyusun rencananya untuk beberapa minggu, bulan dan tahun kedepan, aku disini masih berkutat dengan diriku yang masih tak nyaman dengan tanganku yang enggan berbuat sesuatu, kakiku yang sangat berat untuk melangkah, otakku yang kosong karena berlubang dan tak mau menampung sesuatu, pun mataku yang terpaku pada satu jalur dimensi. Entah bagaimana manusia lain melihatku.
Ketika satu mulut hati ku berkata hajar saja apa yang ada, mulut hati ku yang lain berkomentar, mau jadi apa kamu tanpa berencana. Sesuatu lain muncul, kenapa kamu susah payah berpikir untuk berbuat sesuatu jika nafas yang kau hembuskan ini, belum mempunyai kejelasan tujuan. Pencarian yang manusia lakukan, termasuk yang engkau lakukan, mungkin berupa ketiadaan, atau malah keadaan yang sangat penting, walau sangat terkait dengan ruang dan waktu. Sesuatu yang sangat penting pada masa lalu akan menjadi sesuatu yang dibuang saat ini dan yang akan datang. Sesuatu yang berharga di tempat tertentu akan menjadi kotoran di tempat lain, walau kita tahu bumi memang bulat. Relativitas sangat berperan dalam hal ini. Ruang dan waktu merajai ujung konsep dan nilai-nilai kehidupan. Tapi yakin lah pencarian adalah proses yang bernilai dan berfungsi.
Jika aku melihat ke atas sana maka aku akan sangat kecil, sangat terlampaui oleh pohon pohon, gedung-gedung, pun pula awan luas yang selalu bergerak misterius, atau pun matahari yang dahsyat membuat bumi menjadi sangat terang. Namun ketika aku melihat kebawah, aku memang mempunyai ukuran yang sangat besar daripada sebutir pasir di telapak kaki, ataupun seekor semut yang berlari menghindar agar tak terinjak. Apakah yang dipikirkan sang semut? apakah dia hanya berusaha maksimal untuk menghindar agar tak terinjak, samakah dengan apa yang di pikirkan sang matahari di atas sana, bagaimana dengan aku, manusia. Apakah aku akan terbakar matahari. Dan matahari, akan kah ada yang akan menyiramnya?
Setidaknya kita dapat melihat ke atas untuk menjadi hebat, dan melihat ke bawah menghindari munculnya kesombongan diri kita agar ringan untuk berbagi.
Ruang, waktu, peran..
Hidup bukan sekedar ritual yang telah dikonstruksikan oleh para pendahulu, mungkin sesuatu pencapaian yang telah kita dapat akan memaknai hidup ini, dan membuat hikmah menjadi lebih berfungsi..
Mungkin saja...
karena aku belum saja bertemu dan bertegur sapa dengan hidup yang kamu maksud...
Ketika satu mulut hati ku berkata hajar saja apa yang ada, mulut hati ku yang lain berkomentar, mau jadi apa kamu tanpa berencana. Sesuatu lain muncul, kenapa kamu susah payah berpikir untuk berbuat sesuatu jika nafas yang kau hembuskan ini, belum mempunyai kejelasan tujuan. Pencarian yang manusia lakukan, termasuk yang engkau lakukan, mungkin berupa ketiadaan, atau malah keadaan yang sangat penting, walau sangat terkait dengan ruang dan waktu. Sesuatu yang sangat penting pada masa lalu akan menjadi sesuatu yang dibuang saat ini dan yang akan datang. Sesuatu yang berharga di tempat tertentu akan menjadi kotoran di tempat lain, walau kita tahu bumi memang bulat. Relativitas sangat berperan dalam hal ini. Ruang dan waktu merajai ujung konsep dan nilai-nilai kehidupan. Tapi yakin lah pencarian adalah proses yang bernilai dan berfungsi.
Jika aku melihat ke atas sana maka aku akan sangat kecil, sangat terlampaui oleh pohon pohon, gedung-gedung, pun pula awan luas yang selalu bergerak misterius, atau pun matahari yang dahsyat membuat bumi menjadi sangat terang. Namun ketika aku melihat kebawah, aku memang mempunyai ukuran yang sangat besar daripada sebutir pasir di telapak kaki, ataupun seekor semut yang berlari menghindar agar tak terinjak. Apakah yang dipikirkan sang semut? apakah dia hanya berusaha maksimal untuk menghindar agar tak terinjak, samakah dengan apa yang di pikirkan sang matahari di atas sana, bagaimana dengan aku, manusia. Apakah aku akan terbakar matahari. Dan matahari, akan kah ada yang akan menyiramnya?
Setidaknya kita dapat melihat ke atas untuk menjadi hebat, dan melihat ke bawah menghindari munculnya kesombongan diri kita agar ringan untuk berbagi.
Ruang, waktu, peran..
Hidup bukan sekedar ritual yang telah dikonstruksikan oleh para pendahulu, mungkin sesuatu pencapaian yang telah kita dapat akan memaknai hidup ini, dan membuat hikmah menjadi lebih berfungsi..
Mungkin saja...
karena aku belum saja bertemu dan bertegur sapa dengan hidup yang kamu maksud...